Translate

before we leave you .... nice buddies... :)














ROAD TO PADANG BESAR*
(*merupakan perbatasan negara Thailand-Malyasia. Jalur strategis bagi masyarakat thailand-malaysia yang ingin melakukan perjalanan secara aman.)










Awalnya hanya berniat untuk mencoba. Sangat riskan untuk dilakukan berdua. Mengingat aku dan Irsyad* (teman indo berasal dari Bogor) belum lah terlalu banyak menghafal jalur menuju Padang Besar (ditulis: basa). Rutenya pun memiliki resiko bagi setiap pengemudi asing. Terlalu sepi, menembus tengah hutan karet yang sangat rimbun. Meskipun, jalan yang dilalui berkualitas jalan tol, tapi tetaplah keamanan menjadi tolak ukurnya.
Langit mendung menaungi perjalanan kita. Keluar dari hiruk pikuk kota Songkla, menuju rute tikus Padang Besar. Pada awalnya langit masih berkompromi. Dia kibaskan mendung searah dengan jalur perjalanan kita, tapi apa daya, ia pun tak mampu mencegah awan menurunkan hujannya. Berhenti. Saat yang tepat untuk  rehat sejenak sambil mengisi perut kosong yang belum terisi selama awal perjalanan.
Tidak banyak waktu yang dihabiskan untuk menikmati santap siang di bawah guyuran hujan. Sekitar 15 menit rehat. Hujan reda. Lanjut. Memasuki rute jalur tikus, kita agak kehilangan jejak ingatan. Dengan keyakinan tidak salah mengambil arah, perjalanan pun terus dilanjutkan. Jalur lurus nan sepi. Kanan kiri dipenuhi pepohonan karet yang sudah memasuki usia senja. Menambah rimbunnya suasana jalan yang sepi. Aman.
Berulang kali bertanya kepada masyarakat yang kita jumpai dengan satu pola kalimat yang sangat sederhana, “Pai Padang Besar, Tinai?”.. dan jawaban panjang yang kita dengarkan, kita akhirnya terus melanjutkan perjalanan. Hingga setelah tiga kali proses yang sama, terbukalah jalur yang sebenernya. Pikiran pun menjadi cerah kembali. “15Km Padang Besar”, tertulis di papan samping jalan, kita semakin semangat memacu kembali roda dua yang kita tunggangi. Sampai.
Proses melakukan keluar masuk Thailand-Malyasia-Thailand, lagi tidak terlalu memakan waktu lama. Kurang lebih 15 menit saja, hal ini sudah kita ketahui trik jitu untuk memudahkannya. Selesai. Berlanjut memutari kota Padang Besar. Tidak banyak bangunin penting yang bisa kita kunjungi. Namun satu papan bertuliskan “Padang ….” Dikuti dengan bahasa thai, sudah cukup kita jadikan background untuk mengabadikan momen kita sampai di kota ini dengan kendaraan roda dua.
Akhirnya, kita kembali. Dalam waktu yang lebih singkat, karena kita sudah hafal dengan jalan yang sebenernya untuk dilewati.



Hatyai, 26 Oktober 2013.